Apa sebenarnya perbedaan backlink dofollow dan nofollow dalam peran perebutan otoritas dan peringkat pencarian? Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara rinci perbedaan keduanya.
Backlink, sebagaimana sama-sama kita pahami, memiliki kontribusi besar untuk meningkatkan otoritas website. Secara umum, rel dalam tautan (link) ada beberapa, seperti dofollow, nofollow, sponsored, dan UGC.
Namun, rel yang paling populer adalah dofollow dan nofollow. Jika sebuah tautan ke luar tidak menggunakan atribut rel sama sekali, secara otomatis itu masuk dalam kategori dofollow.
Perhatikan contoh backlink dofollow di bawah ini.
- <a href=”https://www,newsnidea.com/”>newsnidea</a>
- <a href=”https://www,newsnidea.com/” rel=”dofollow”>newsnidea</a>
Kedua contoh di atas sama-sama dofollow. Sebab, secara default link yang terbentuk dalam <a></a> sudah dofollow. Kecuali Anda tambahkan atribut rel nofollow untuk memberi tahu mesin pencari bahwa itu nofollow.
Perbedaan Backlink Dofollow dan Nofollow
Lebih lanjut tentang perbedaan backlink dofollow dan nofollow yang perlu Anda pahami. Hal ini penting untuk menentukan berapa porsi mendapat link dengan rel dofollow dan berapa link dengan rel nofollow.
1. Berdasarkan Pengertian Dofollow dan Nofollow
Perbedaan paling dasar bisa kita mulai dari pengertian keduanya. Link dofollow adalah tautan yang memberi petunjuk kepada robot mesin pencari untuk meneruskan otoritas dari website asal ke website tujuan.
Berhubung dofollow meneruskan (mengizinkan) otoritas tersebut, maka tautan itu berperan sebagai dukungan atau rujukan. Sehingga website tujuan memperoleh peningkatan otoritas di mata mesin pencari.
Sedangkan rel nofollow artinya tautan yang memberi petunjuk kepada robot mesin pencari untuk tidak meneruskan otoritas dari website asal ke website tujuan.
Dengan kata lain, seolah-olah Anda mengatakan kepada mesin pencari untuk mengabaikan link tersebut. Link yang muncul hanya sebagai contoh yang buruk, website yang memiliki kualitas rendah, atau spam.
2. Berdasarkan Contoh Dofollow dan Nofollow
Contoh penggunaan rel dofollow (default): ketika Anda sedang menulis artikel tentang cara memancing ikan sepat. Anda menemukan artikel rujukan yang memberikan penjelasan rinci dan jelas. Sebagai sebuah penghormatan dan ungkapan terima kasih telah memberi referensi, Anda menyertakan link halaman website tersebut dalam artikel di website Anda.
Contoh penggunaan rel nofollow: ketika Anda sedang menulis artikel tentang betapa bahaya slot online. Kemudian, Anda menemukan satu situs slot jahanam yang akan digunakan sebagai contohnya. Anda dapat menambahkan rel nofollow sebagai bukti bahwa Anda tidak mendukung segala bentuk perjudian.
3. Berdasarkan Pemberian Otoritas dari Website Asal ke Website Tujuan
Faktanya, jika sebuah website mendapat backlink dofollow, maka akan memperoleh peningkatan otoritas yang lebih baik. Maka dari itulah, penting kiranya menambah kekuatan website dengan memanfaatkan daftar backlink gratis ini.
Sekarang andaikan, Anda memiliki website dengan otoritas DA/PA 5/10. Ternyata, artikel Anda disukai oleh website raksasa positif dengan DA/PA 80/90. Dan kabar baiknya website itu menambah tautan dofollow ke website Anda dalam artikelnya.
Sebuah keberuntungan setahun yang terpakai sekali! Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang berkunjung ke website Anda melalui tautan di website raksasa. Maka, Anda mendapat peningkatan otoritas DA/PA menjadi 20/45.
Peningkatan otoritas tersebut tidak akan Anda dapatkan jika website raksasa memasukkan atribut rel nofollow dalam tautannya.
4. Berdasarkan Kecepatan Index ke Mesin Pencari
Perbedaan backlink dofollow dan nofollow berikutnya ditinjau dari kecepatan indexing. Bahwa, backlink dofollow karena terpercaya, maka website tujuan juga memperoleh proses indexing prioritas yang lebih cepat. Sedangkan backlink nofollow tidak mendapatkannya.
5. Berdasarkan Penulisan Atribut HTML
HTML link dofollow ditulis dengan:
<a href=”https://www,newsnidea.com/”>newsnidea</a> atau <a href=”https://www,newsnidea.com/” rel=”dofollow”>newsnidea</a>
HTML link nofollow hanya ditulis dengan:
<a href=”https://www,newsnidea.com/” rel=”nofollow”>newsnidea</a>
Artinya, jika Anda menambah tautan seperti biasa, tanpa menyertakan rel keterangan apapun, itu artinya secara default sudah menggunakan dofollow.
Porsi Backlink Dofollow dan Nofollow yang Adil
Jika backlink nofollow tidak memberi peningkatan otoritas, mengapa ini tetap penting? Sebab tetap saja, link nofollow, apalagi di website dengan traffic tinggi, tetap mendatangkan tambahan traffic yang mengarah ke website Anda.
Buatlah porsi yang adil untuk membagi backlink dofollow dan nofollow. Dalam hal ini, kiranya dapat Anda konsultasikan dengan ahli SEO dan optimasi website.
Cara membuat backlink di WordPress dengan atribut dofollow langsung memasukkan tautan ke anchor text. Namun jika memakai atribut nofollow, perlu mengedit dan menambahkan rel=”nofollow” ke dalam tautan.
Segala bentuk optimasi dengan dofollow maupun nofollow akan jauh lebih mudah jika Anda memiliki PBN, pelajari lebih lanjut apa itu PBN. Sehingga, Anda bebas menentukan atribut tautan, anchor text, posisi backlink, jumlah backlink, dan sebagainya untuk tujuan optimasi website.
Porsi adil untuk backlink dofollow dan nofollow bukan berarti 50:50, namun bisa 70:30, 80:20, atau bahkan 90:10. Tergantung di website seperti apa Anda memasang backlink itu.
Umumnya, backlink dofollow sangat bagus jika berasal dari website berita, EDU, GOV, atau PBN. Sedangkan backlink nofollow sangat bagus jika berasal dari website yang memiliki ribuan traffic per artikel.
Demikian berbagai perbedaan backlink dofollow dan nofollow ditinjau dari beberapa sudut pandang. Keduanya adalah proses dalam link building untuk meningkatkan otoritas dan peringkat di mesin pencari.